Jumat, 06 Juni 2014

Puisi


The Power of Love
Betapa aku mencintaimu.....
Dengan ketulusan ku menyayangimu....
Kata cinta ini tertutur spontan dari mulut....
Terkadang terfikirkan sebuah nama....
Dan mencoba tuk menghilangkannya...
Namun,, hati tetap saja menahannya.....
Kekuatan cinta yang bicara....
Dulu, sekarang, mungkin selamanya.....
Akan terpahat secara apik dan indah...
Terukir dengan grafis yang elok...
Terbingkai dengan rapinya...
                   Aku yang selalu mengingatmu...
                   Membayangkan  wajah tak seharusnya di bayangan...
                   Entahlah apa yang akan terjadi...
                   Mungkin harapan tak hentinya....
By. Wiwin Ambarwati

Rindu Sejati


RINDU SEJATI
Terkadang...aku merasakan getaran rindu...
Secercah cinta menebarkan kasihnya....
Menghirup aroma kesunyian di malam hari...
Terkenang wajah sang pujaan hati...ini...
Mencoba membuka tabir keemasan....
Berpaling memandang indahnya cinta...
Teringat sebuah metode kepercayaan yunani...
“menangkan hatinya...pergi,
Dimana kita bisa melihat banyak bintang,
Di langit,,,gunakan jari tuk menggambar garis,
Dan menghubungkan bintang-bintang itu menjadi,
Nama orang yang di kagumi”
Aku ingin mempercayainya...
Namun keadaan merespon negatif...
Seakan hanya ingin percaya...
Cintanya telah terukir di dalam hatiku...
Harapan itu selalu muncul...
Benturan itu menyesakkan hati,,,
Tertekan, sesak, sakit,,,
Sulit hal ini hilang,,,
Karena kerinduan ini sejati...
Motivator ”a crazy little thing called love”
By. Wiwin Ambarwati

Serasa malam terus berlarut


Serasa malam terus berlarut .....
Namun kesempatan hati tuk mengungkap tak dapat dipungkiri lagi...
“aku kangen.....,”
“aku rindu.........,”
“aku kangen.....,”
“aku rindu.........,”
“aku kangen.....,”
“aku rindu.........,”
“aku kangen.....,”
“aku rindu.........,”
“aku kangen.....,”
“aku rindu.........,”
“aku kangen.....,”
“aku rindu.........,”
Hanya itu yang dapat kau ucapkan padaku...
“meski hanya satu detik,....
“meski hanya satu menit,.....
“meski hanya satu hari,.....
Kuingin membalasnya...
Namun serasa hati tak sampai tuk mengatakan....
“suatu hari nanti kau kan mengerti dan memahaminya....”
By. Wiwin Ambarwati

Puisi Sayang, mungkin


Sayang, mungkin
Terlampau jauh aku mencintai
Hingga sulitku untuk terlupa akan bayangmu
Sedikit aku harap akanmu
Namun tak berujung inginku
Hingga detik aku mencintai
Tak terlewatkan akan potret luar biasa
Teringat kata sederhana membisikiku
Seakan ku tak ingin percayanya
Terlihat fakta muncul kini
Namun terasa aku menolaknya
“Mencintai hingga aku lelah”
Ya...kata darimu terhadapku
Meski telah terhapuskan oleh hujan
Namun masih membekas dalam diriku
Terlalu manis kata itu kemarin
Kini telah hanyut deras oleh air hujan
Terpampang sosok wajah lama
Ingin ku kembali
Namun kau telah lalu
Terhiasi masa yang berbeda
Ku yang masih dalam penantian ini
Tiada kata yang tergambar
Hanya terukir masa lalu dalam benakku
Tercintaku kepadamu kelak
Mungkin, hingga ada yang berkehendak untuk kita besok
“sayang, mungkin”
By. Wiwin Ambarwati

Angin tak selalu sama


Angin Tak Selalu Sama
Lama juga cinta tak berkunjung
Beberapa waktu silam sempat hadir kembali
Meski telah ulang kali aku hindar darinya
Namun, nyatanya ia kembali jua tak berkunjung
Memohon maaf padaku
“tiada harus aku beri maaf”
Tiada salah lalu, telah lupa
Tiadalah pernah pula terfikirkan kini
Cukup singkat hadirnya
Berkesan cukuplah untukku dengar
Namun, angin tak selalu sama
Terkadang pula datang bersamaan badai
Kini putuskan sudah olehku
Aku dekat dengannya
Maka kan dekatlah aku
Namun, aku jauh dengannya
Maka kan jauhlah aku
Hari esok kan lebih indah
Cukuplah bersungguh mencintai
Tiada terfikir namun sedikit harap
Bila tiada pula hadir, itu tak apalah aku kini
By. Wiwin Ambarwati